SETTING BIOS
Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya.Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU (central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.PROCESSOR & CPU FREQUENCYTerdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock.Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah pada mode Standard, Default, atau Auto.CPU Frequency = ?CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.empat hal yang perlu diperhatikan.CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu tersedianya data tersebut.Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan sebagai parameter DRAM.DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu proses read/write.DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada Integrated Peripherals.Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.SATA ModeMenentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk meningkatkan kegunaan dan performanya.On-Chip Serial ATAMenentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4 IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive). SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode.PATA IDE ModeSecara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary Master dan Secondary Slave channel.PROCESSOR: DYNAMIC OCKebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu saja dengan penamaan yang sedikit berbeda. Namun sebagian besar memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting overclocking, untuk memudahkan penggunaannya.Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis, menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara otomatis. Bahkan tanpa memerlukan campur tangan dari penggunanya.
Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana. Pilihlah menu Load System Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS dengan setting default, yang akan memastikan sistem dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya bagaikan sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima tahun.Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini. Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter Recall), DFI dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan detail, dapat Anda lihat kembali pada buku manual yang tersedia di paket penjualan.3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah selanjutnya sedikit lebih merepotkan.Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case agar dapat mengakses motherboard.Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual motherboard.Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS, meski Anda sudah mencari-cari jumper clear CMOS.Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel. Pada panel tambahan ini tersedia CMOS Reset Button. Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.


0 komentar:
Posting Komentar